Dari Pantai Kapuran, Suara untuk Bumi Menggema

0
9
Caption Foto; Warga, pelajar, dan komunitas Koligan gotong royong dalam aksi bersih-bersih pantai di pesisir desa pantai Kapuran, Kamis, 5 Juni 2025.

Tanggamus, IndoswaraNews.com – Pagi itu, angin berembus pelan di sepanjang pesisir Pantai Kapuran, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus. Langit cerah seolah menyambut langkah-langkah kecil puluhan orang yang berkumpul dengan semangat yang sama: menyelamatkan bumi dari tumpukan plastik yang tak kunjung punah.

Mereka datang bukan untuk liburan, melainkan membawa pesan: “Hentikan Polusi Plastik.” Sebuah tema besar yang diusung dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2025.

Koalisi Ormas Peduli Lingkungan dan Hutan (Koligan) bersama Kelurahan Pasar Madang menjadi motor penggerak kegiatan bersih-bersih pantai hari itu. Mereka menggandeng siswa SDN 3 Kapuran, kader PKK, hingga warga dari berbagai RT. Sebuah kolaborasi lintas usia dan profesi yang langka dan menggugah.

Aksi Nyata di Tengah Ancaman Nyata

Di tengah tumpukan sampah plastik yang terbawa ombak ke tepi pantai, Ketua Koligan, Ari Barlian, berdiri dengan kaus bertuliskan “Save Earth”. Tangannya tak henti memungut sampah, tapi suaranya jelas terdengar ketika diminta berbicara soal alasan kegiatan ini digelar.

“Ini bukan sekadar seremoni tahunan. Ini adalah bentuk nyata kepedulian kita terhadap bumi. Sampah plastik bukan main-main. Ia mencemari laut, tanah, dan bahkan udara secara tak langsung,” katanya.

Ari menjelaskan, polusi plastik yang tak terurai bisa bertahan ratusan tahun di lingkungan. Ia menghambat aliran sungai, membunuh biota laut, dan bahkan kini sudah terdeteksi dalam rantai makanan manusia.

“Kami ingin masyarakat memahami bahayanya. Edukasi ini tidak akan berhenti di sini. Kami tahu tidak mudah, tapi kami percaya perubahan besar dimulai dari langkah kecil,” ujarnya.

Anak-anak Turut Beraksi

Di sisi lain pantai, sekelompok siswa SD dengan kantong plastik besar di tangan tampak sibuk memunguti sampah. Beberapa di antara mereka bahkan saling berlomba mengumpulkan terbanyak. Wajah mereka berseri, tapi juga serius.

Bagi Lurah Pasar Madang, Mega Sari, pemandangan itu menjadi harapan tersendiri.

“Ini bukan sekadar bersih-bersih. Ini pendidikan langsung di lapangan. Anak-anak belajar bahwa lingkungan harus dijaga, bukan dirusak. Kalau bukan mereka nanti yang menjaga bumi, siapa lagi?” kata Mega.

Mega menyebut bahwa kegiatan ini melibatkan banyak unsur masyarakat: camat, kader PKK, kepala lingkungan, Babinsa, mahasiswa, dan warga dari RT 10, RT 14, dan RT 16. Semua bahu-membahu memungut sampah, berdiskusi, dan saling menguatkan satu sama lain.

“Hal kecil seperti memungut sampah bisa jadi langkah besar kalau dilakukan bersama-sama,” ujarnya.

Menanam Kesadaran, Memanen Harapan

Tak hanya membersihkan pantai, Koligan juga memberi edukasi soal dampak plastik terhadap lingkungan. Mereka mengajak warga untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, membawa kantong belanja sendiri, dan memilah sampah dari rumah.

“Kesadaran itu butuh ditanam, dipupuk, dan dirawat. Hari ini kita tanam bersama. Semoga kelak kita bisa panen bumi yang lebih bersih,” kata Ari menutup kegiatan.

Langit mulai beranjak teduh, tapi semangat yang ditanam hari itu tampaknya akan terus tumbuh. Di Pantai Kapuran, bukan hanya sampah yang dibersihkan. Tetapi juga harapan yang ditanam: agar bumi tetap lestari untuk generasi nanti. (Asis)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here