Jadi Langganan Bencana, Mari Bermuhasabah

0
11

(Foto.Net)

Oleh: Devi Sukmawati

Indoswaranews (IDSn) — Saat ini Indonesia sedang di guyur dengan musim hujan. Akan tetapi, musim hujan yang semestinya membawa berkah berdampak bencana pada beberapa kota di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Sukabumi yang mengalami bencana Banjir.

Sungai Cimandiri meluap sehingga merendam puluhan rumah di Kampung Mariuk. Dan sebagian warga berpendapat bahwa, banjir terjadi karena hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi selama dua hari berturut-turut. Jabar detik.com Rabu (4/12/2024).

Bukan hanya banjir di Kabupaten Sukabumi, bencana pergerakan tanah di Cianjur pun semakin meluas di 15 kecamatan, dan kemungkinan akan bertambah. Jakarta, CNN Indonesia (7/12/2024)

Curah hujan yang tinggi dan meluapnya sungai sering dianggap sebagai akibat terjadinya banjir dan longsor. Jika kita cermati faktor lain penyebab banjir di Sukabumi secara umum ada kaitannya dengan ulah tangan manusia, khususnya dari sisi kerusakan alam dan lingkungan.

Contohnya yaitu pembangunan proyek eksplorasi panas bumi (slim hole) pada 2021 di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi yang bertujuan untuk mencapai swasembada energi yang memainkan peranan penting bagi Indonesia.

Bencana yang menjadi langganan ini membuktikan bahwa lalai dan abainya penguasa untuk mengurus rakyatnya. Karena pengelolaan tata pengurusan kota dikuasai oleh pengusaha dan penguasa yang hanya memikirkan manfaat dari suatu pembangunan tanpa berpikir dampak pada rakyatnya.

Hal itu wajar di sistem yang diterapkan saat ini yaitu sistem Kapitalisme-Sekuler. Sebab sistem Kapitalisme-Sekuler berasaskan manfaat yang berpihak pada pengusaha yang memiliki modal dan kepentingan, serta penguasa yang berkuasa untuk perizinan dan kepentingannya.

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Rum [30]: 41).

Dari bencana membuat kita berpikir dan bermuhasabah, mengapa bencana ini terjadi?

Hujan merupakan rahmat dan kasih sayang Allah pada makhluknya. Sebab pencipta alam semesta (Allah SWT) tidak mungkin menganugrahkan hujan tetapi untuk terjadi banjir dan merugikan manusia. Ini membuktikan bahwa harus ada yang diperbaiki dalam pengelolaan tata pengurusan kota.

Solusinya yaitu dengan kembali kepada aturan Allah. Dalam Islam untuk mengelola pembangunan harus memiliki visi yaitu ibadah, yang berarti bahwa pembangunan harus bervisikan untuk penghambaan kepada Allah Ta’ala. Oleh karena itu, jika suatu proyek pembangunan bertentangan dengan aturan Allah dan tidak mendatangkan kemaslahatan rakyat ataupun makhluk hidup yang lain, maka pembangunan tidak boleh dilanjutkan.

Ini semua akan terwujud karena motivasi pembangunan dilakukan dengan menerapkan syariat Islam secara kaffah sehingga tentu saja membuahkan keberkahan bagi masyarakat. Ini sebagaimana firman Allah Taala, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS Al-A’raf [7]: 96).

Wallahualam bissawab

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here